DPR Sambut Baik Ide Parlemen Korsel Bentuk ASEAN Forum
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Hanafi Rais (F-PAN)/Foto:Arief/Iw
DPR RI menyambut baik ide Parlemen Korea Selatan (Korsel) yang ingin membentuk ASEAN Forum, khusus untuk menjembatani hubungan yang luas dengan negara-negara ASEAN. Korsel ingin mejalin hubungan dengan ASEAN untuk membantu persoalan-persoalan stabilitas kawasan. Begitu juga sebaliknya, diharapkan ASEAN membantu Korsel.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais mengungkapkan hal itu usai menerima delagasi Parlemen Korsel di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (17/1/2018). DPR pun diminta memberi masukan atas ide Korsel membentuk ASEAN Forum ini demi kepentingan dan stabilitas dua kawasan.
“Kami menyambut baik adanya forum antara Korsel dengan ASEAN. Selama ini ASEAN sudah punya forum sendiri, seperti ASEAN Regional Forum, tetapi hubungan yang lebih dekat antara Korsel dengan ASEAN belum menjadi langkah diplomatik yang utama,” ungkapnya.
Menurut Hanafi, sudah waktunya memang bagi Korsel membentuk forum ini, karena hubungan Korsel dengan negara-negara ASEAN sudah sangat tinggi dan dalam. Dengan forum yang digagas itu, diharapkan Korsel membantu kesulitan-kesulitan yang dialami ASEAN. Forum ini juga harus membantu ASEAN, khususnya Indonesia di forum-forum internasional. Masalah di Semenanjung Korea juga bisa diselasaikan lewat forum tersebut.
“Korsel juga harus ikut berpartisipasi aktif menjaga perdamaian dan stabilitas di Kawasan ASEAN, sehingga ada aksi yang sama-sama menguntungkan,” harap politisi PAN tersebut. Hanafi mencontohkan, adanya bencana erupsi Gunung Agung di Bali, hendaknya pemerintah Korsel tak ikut-ikutan mengeluarkan travel warning. Justru sebaliknya, Parlemen Korsel bisa berkunjung ke Bali dan menyatakan Bali tetap aman kepada masyarakat dunia.
Kelak, bila ASEAN Forum ini sudah berjalan efektif, negara-negara ASEAN termasuk Indonesia bisa mengambil peran dalam mendamaikan ketegangan dua Korea. “Pemerintah Indonesia selalu mendukung solusi damai dengan menggunakan pendekatan diplomasi. Kita melihat Korea Utara saat ini mengambil sikap agresif dengan meluncurkan rudal secara sepihak. Itu melanggar aturan internasional dan membahayakan stabilitas kawasan,” ujar putra Amien Rais itu.
Bila pecah perang, sambung Hanafi, stabilitas ASEAN juga ikut terganggu. Dan sikap Indonesia di Dewan Keamanan PBB sudah jelas, yaitu mengecam keras peluncuran rudal oleh Korea Utara. Desakan untuk berunding selalu dilontarkan Indonesia dengan menggunakan mediator yang lebih adil dan jujur. (mh/sc)